Dana Jamkesda Rp1,2 M Tak Terserap

Dana Jamkesda Rp1,2 M Tak Terserap

\"\"KUNINGAN– Dana jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) yang merupakan bantuan dari Pemprov Jabar rupanya tidak semuanya digunakan. Dari total Jamkesda Rp2,148 miliar pada 2011, dana yang terealisasi hanya Rp873 juta. Artinya masih tersisa Rp 1,274 miliar yang tidak terserap. Data tersebut terkuak dalam rapat pansus LPJ DPRD Kuningan, Selasa (24/7). Hari itu pansus di bawah pimpinan Rana Suparman SSos ini mengundang para pejabat Dinas Kesehatan dan juga UPTD Puskesmas se Kuningan. Hasilnya, jajaran pansus LPJ meminta agar ke depan tidak boleh ada lagi pengembalian dana seperti itu. ”Kalau ada dana yang tidak terserap maka harus dikembalikan lagi ke sumber anggarannya. Nah ke depan kami meminta agar peristiwa ini tidak terulang. Untuk metodologinya kami percayakan ke Dinkes,” ungkap Ketua Pansus LPJ, Rana Suparman SSos saat dikonfirmasi Radar. Rana menyayangkan jika ada dana yang dikembalikan lagi ke sumbernya. Terlebih dengan nominal angka sangat besar. Menurut politikus PDIP tersebut, angka Rp1,274 miliar bukan merupakan nominal sedikit. ”Di Kuningan ini masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan pemerintah. Baik itu para penderita hidrosefalus, penderita tumor dan berbagai jenis penyakit lainnya. Tapi di sisi lain malah dana bantuan tak terserap dan dikembalikan,” kata mantan Ketua Komisi C itu. Dalam rapat pansus, Rana beserta jajaran lainnya meminta agar hal itu tidak terjadi lagi. Termasuk pengembalian dana penanganan balita gizi buruk yang juga tidak terserap. Nominal dana ini sebesar Rp258 juta yang terpaksa harus dikembalikan lantaran tidak digunakan. ”Masih ada kok bayi di pinggiran yang butuh penanganan gizi. Tapi kenapa dananya tidak digunakan. Kami harapkan ke depan jangan terjadi lagi,” pintanya. Pada saat itu pejabat Dinkes menjelaskan tentang alasan ketidakterserapan dana. Dikatakan, dana Jamkesda turun di ujung tahun anggaran. Sehingga oleh Pemkab Kuningan tidak sempat digunakan. Hadir langsung Kepala Dinkes dr Hj Titin Suhartini didampingi sekdis dan para kabidnya. Kehadiran kadinkes ini mendapat apresiasi dari Rana. ”Sudah tiga kali undangan pansus beliau selalu hadir. Saya kira ini langkah awal perubahan internal Dinkes. Bisa dibandikan dengan Direktur PDAM yang malah melarikan diri pada saat rapat pansus pengelolaan PDAM,” ujarnya sambil tertawa lebar. Kaitan dengan dana retribusi Puskesmas, Rana berupaya mendorong supaya ada penyelesaian TGR. Pihaknya bersyukur kesiapan Dinkes dan Puskesmas yang bahu-membahu menyelesaikan hal itu. Paling tidak, kata dia, ada motivasi dari mereka untuk menyelesaikan persoalan. Termasuk penertiban administrasi internal dan peningkatan layanan. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: